Nasab dan Riwayat Sahabat Nabi Abu Bakar As-Shiddiq R.A
Abu Bakar As-Shiddiq - oleh Freepik |
Biografi Abu Bakar As-Shiddiq
Nama Abu bakar ash-Shiddiq sebenarnya adalah Abdullah bin Usman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lulai bin Ghalib bin Fihr17 al-Qurasy atTaimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai.
KARAKTER FISIK DAN AKHLAKNYA,
Abu Bakar adalah seorang yang bertubuh kurus, berkulit putih. 'Aisyah menerangkan karakter bapaknya, "Beliau berkulit putih, kurus, tipis kedua pelipisnya, kecil pinggang (sehingga kainnya selalu turun dari pinggangnya), wajahnya selalu berkeringat, hitam matanya, berkening lebar, tidak bisa bersaja' dan selalu mewarnai jenggotnya dengan memakai hinai maupun katam." Begitulah karakter fisik beliau. Adapun akhlaknya, beliau terkenal dengan kebaikan, keberanian, kokoh pendirian, selalu memiliki ideide yang cemerlang dalam keadaan genting, banyak toleransi, penyabar, memiliki azimah (keinginan keras), faqih, paling mengerti dengan garis keturunan Arab dan berita-berita mereka, sangat bertawakkal kepada Allah dan yakin dengan segala janjiNya, bersifat wara' dan jauh dari segala syubhat, zuhud terhadap dunia, selalu mengharapkan apa-apa yang lebih baik di sisi Allah, serta lembut dan ramah, semoga Allah meridhainya. Akan diterangkan kelak secara rinci hal-hal yang membuktikan sifat-sifat dan akhlaknya yang mulia ini.
Abu Bakar adalah lelaki yang pertama kali memeluk Islam, walaupun Khadijah lebih dahulu masuk Islam daripadanya, adapun dari golongan anak-anak, Ali yang pertama kali memeluk Islam, sementara Zaid bin Haritsah adalah yang pertama kali memeluk Islam dari golongan budak.
Di awal keislamannya beliau menginfakkan di jalan Allah apa yang dimilikinya sebanyak 40.000 dirham, beliau banyak memerdekakan budakbudak yang disiksa karena keislamannya di jalan Allah, seperti Bilal diensten. Beliau selalu mengiringi Rasulullah satunya selama di Makkah, bahkan dialah yang mengiringi beliau ketika bersembunyi dalam gua dan dalam perjalanan hij-rah hingga sampai di kota Madinah. Di samping itu beliau mengikuti seluruh peperangan yang diikuti Rasulullah bertemu baik perang Badar, Uhud, Khandaq, Penaklukan kota Makkah, Hunain maupun peperangan di Tabuk.
ISTRI-ISTRI DAN ANAK-ANAKNYA
Abu Bakar pernah menikahi Qutailah binti Abd al-Uzza bin Abd bin As'ad pada masa Jahiliyyah dan dari pernikahan tersebut lahirlah Abdullah dan Asma'.
Beliau juga menikahi Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Zuhal bin Dahman dari Kinanah, dari pernikahan tersebut lahirlah Abdurrahman dan 'Aisyah.
Beliau juga menikahi Asma' binti Umais bin Ma'add bin Taim alKhats'amiyyah, dan sebelumnya Asma' diperisteri oleh Ja'far bin Abi Thalib.
Dari hasil pernikahan ini lahirlah Muhammad bin Abu Bakar, dan kelahiran tersebut terjadi pada waktu haji Wada' di Dzul Hulaifah.
Beliau juga menikahi Habibah binti Kharijah bin Zaid bin Abi Zuhair dari Bani al-Haris bin al-Khazraj.
Abu bakar pernah singgah di rumah Kharijah ketika beliau datang ke Madinah dan kemudian mempersunting putrinya, dan beliau masih terus berdiam dengannya di suatu tempat yang disebut dengan as-Sunuh hingga Rasulullah wafat dan beliau kemudian diangkat menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah . Dari pernikahan tersebut lahirlah Ummu Kaltsum setelah wafatnya Rasulullah.
BEBERAPA CONTOH KETELADANAN DAN KEUTAMAANNYA
Keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq edit ang sangat banyak sekali dan telah dimuat dalam kitab-kitab sunnah, kitab tarajim (biografi para tokoh), maupun kitab-kitab tarikh, namun saya akan berusaha meringkas sesuai dengan yang telah disebutkan al-Hafizh Abdullah al-Bukhari dalam shahihnya yang termuat dalam Kitab Fadlia'il Shahabat.
1) Beliau Adalah Sahabat Rasulullah she di Gua Dan Ketika Hijrah
Allah berfirman,
Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Makkah) mengeluarkannya (dari Makkalı) sedang dia salah seseorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya, 'Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita'. (At-Taubah: 40).
'Aisyah, Abu Sa'id dan Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini mengatakan, "Abu Bakarlah yang mengiringi Nabi dalam gua tersebut."
Diriwayatkan dari al-Barra' bin 'Azib, ia berkata, "Suatu ketika Abu Bakar pernah membeli seekor tunggangan dari Azib dengan harga 10 Dirham, maka Abu Bakar berkata kepada 'Azib, Suruhlah anakmu si Barra agar mengantarkan hewan tersebut." Maka 'Azib berkata, "Tidak, hingga engkau menceritakan kepada kami bagaimana kisah perjalananmu bersama Rasulullah ketika keluar dari Makkah sementara orang-orang musyrikin sibuk mencari-cari kalian."
Abu Bakar berkata, "Kami berangkat dari Makkah, berjalan sepanjang siang dan malam hingga datang waktu zuhur, maka aku mencari-cari tempat bernaung agar kami dapat istirahat di bawahnya, ternyata aku melihat ada batu besar, maka segera kudatangi dan terlihat di situ ada naungannya, maka kubentangkan tikar untuk Nabi 5. kemudian kukatakan padanya, "Istirahat lah wahai Nabi Allah." Maka beliaupun beristirahat, sementara aku memantau daerah sekitarku, apakah ada orang-orang yang mencari kami datang mengintai. Tiba-tiba aku melihat ada seorang pengembala kambing sedang menggiring kambingnya ke arah teduhan di bawah batu tersebut ingin berteduh seperti kami, maka aku bertanya padanya, "Siapa tuannmu wahai budak?" Dia menja wab, "Budak milik si fulan, seseorang dari suku Quraisy." Dia menyebut nama tuannya dan aku mengenalnya, kemudian kutanyakan, "Apakah kambingmu memiliki susu?" Dia menjawab, 'Ya!" lantas kukatakan, "Maukah engkau memeras untuk kami?" Dia menjawab, "Ya!" Maka dia mengambil salah satu dari kambing-kambing tersebut, setelah itu kuperintahkan dia agar membersihkan susu kambing tersebut terlebih dahulu dari kotoran dan debu, kemu dian kuperintahkan agar menghembus telapak tangannya dari debu, maka dia menepukkan kedua telapak tanggannya dan dia mulai memeras susu, sementara aku telah mempersiapkan wadah yang di mulutnya dibalut kain menampung susu tersebut, maka segera kutuangkan susu yang telah diperas itu ke dalam tempat tersebut dan kutunggu hingga bawahnya dingin, lalu kubawakan kehadapan Nabi dan ternyata beliau sudah bangun, segera kukatakan padanya, "Minumlah wahai Rasulullah." Maka beliau mulai minum hingga kulihat beliau telah kenyang, setelah itu kukatakan padanya, "Bukan kah kita akan segera berjalan kembali ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ya!" Akhirnya kami melanjutkan perjalanan sementara orang-orang musyrik terus menerus mencari kami, tidak satupun yang dapat menyusul kami kecuali Suraqah bin Malik bin Ju'syam yang mengendarai kudanya, maka kukatakan pada Rasulullullah, "Orang ini telah berhasil mengejar kita wahai Rasulullah," namun beliau menjawab,
"Jangan khawatir, sesungguhnya Allah beserta kita."
Diriwayatkan dari Anas dari Abu Bakar beliau berkata, "Kukatakan kepada Nabi ketika kami berada dalam gua, 'Andai saja mereka (orangorang Musyrik) melihat ke bawah kaki mereka pastilah kita akan terlihat Rasul menjawab,
"Bagaimana pendapatmu wahai Abu Bakar dengan dua orang manusia sementtara Allah menjadi yang ketiga."
selanjutnya, PART 2 ...
Comments
Post a Comment