Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah
Pondok Pesantren Suryalaya
Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya atau biasa disebut dengan TQN PP Surlaya merupakah salah satu Madzhab Tasawuf yang Mu'tabaroh (diakui keabsahannya) yang bertempat di Tasikmalaya Jawa Barat Indonesia. Keabsahan thoriqoh ini tidak hanya sebatas pada amaliyah saja, namun secara sanad atau silsilahnya Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya memang tersambung langsung kepada Rosululloh Muhammad SAW.
Sumber foto: sufimedia38 |
Saat ini (waktu artikel ini ditulis pada hari Minggu tanggal 13 Oktober 2019), ke-Mursyidan TQN Pondok Pesantren Suryalaya berada dibawah bimbingan Guru Agung Syaikh Muhammad Abdul Ghaots atau Syaikh Muhammad Abdul Gaos yang dikenal dengan panggilan akrab 'Abah Aos' yang di daulat sebagai Mursyid ke-38 dari Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya. Abah Aos menerima mandat sebagai Mursyid ke-38 dari Ikhwan TQN PP Suryalaya paska wafatnya Abah Anom atau Syaikh Ahmad Shohibul Wafa Taajul Arifin (Mursyid ke-37) yang sebelumnya mendapat mandat ke-Mursyidan dari Mursyid TQN PP Suryalaya yang ke-36 yaitu Syaikh Abdulloh Mubarok Bin Nur Muhammad atau Abah Sepuh.
Biografi Singkat Mursyid ke-38
Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah
Pondok Pesantren Suryalaya
Syaikhina Al-Mukarrom
Syaikh Muhammad Abdul Ghaots Syaifullah Maslul Al-Qodiri An-Naqsyabandi Al-Mutaqqi Al-Kamil Mukamil Al-Muwaffaq Qoddasallahu Sirroh
Mursyid ke-38 dari Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah Pondok Pesantren Suryalaya adalah Syaikh Muhammad Abdul Ghaots Syaifullah Maslul Al-Qodiri An-Naqsyabandi Al-Mutaqqi Al-Kamil Mukamil Al-Muwaffaq Qoddasallahu Sirroh. Beliau lahir pada tanggal 14 Ramadhan 1364 Hijrah atau bertepatan dengan bulan Agustus 1942 Masehi di sebuah kampung kecil di kaki gunung syawal di Desa Ciceuri/Cisirri yang berada disebelah selatan Desa Ciomas Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat Indonesia.
Beliau (Abah Aos) adalah putra dari Hajjah Siti Muslihat yang merupakan Putri dari Syekh Muhammad Kahfi (Kakek Abah Aos). Yang ketika Abah Aos masih di dalam kandungan, Ibunda Hajjah Siti Muslihat bermimpi di datangi oleh kakek beliau Syekh Muhammad Kahfi yang datang menjenguk bersama Ajengan Syarifudin Banjarsari-Banjarsana yang juga merupakan Kakek sepupunya. Dalam mimpi ibunda Abah Aos, kakeknya datang dengan membawa permadani dan lampu kristal dan mereka duduk bersama ibundanya. Lalu kakeknya memanggil ibundanya. "Neng...mama datang tidak lama, hanya memberi tahu bahwa neng akan mempunyai anak laki-laki. Kasih ia nama Abdul Gaos. Syukur-syukur ia dipesantrenkan, tidak juga anak itu akan mewarisi ilmu laduni " begitu kata kakek beliau dalam mimpi ibundany. Ini terbukti ketika Abah Aos dewasa beliau menguasai cabang-cabang ilmu keislaman seperti Fiqih, Tauhid, dan Tasawuf. Tidak hanya itu, beliau juga merupakan seorang Tahfidzul Quran yang hafal 30 Juz Alquran. [1]
Catatan :
[1] Dikutip dari artikel pada algaylanie.blogspot.com
Oh ya setuju kalo itu mursyid secara umum,tp maff mursyid kamil mukamil belum tentu masih jauh kudu di ajar dei to thepoint(mana surat pelimpahan kemursyidan dari mursyid sebelumnya)ayo jwb,
ReplyDeleteTerima kasih atas pandangannya.
DeleteBuat saya, Mursyid bukanlah suatu Jabatan Formil yang membutuhkan dokumen/surat tertentu
untuk meyakininya.